Pesarean Gunung Kawi terletak di Kecamatan Wonosari. Pesarean ini tak bisa dipisahkan dari sosok RM Imam Soedjono [wafat 8 Februari 1876] dan Kanjeng Zakaria II alias Mbah Djoego [wafat 22 Januari 1871]. Mereka adalah para tokoh bangsawan yang ikut menentang penjajah di bawah kepemimpinan Pangeran Diponegoro. Perjuangannya antara tahun 1825-1830. Mbah Djoego ini buyut dari Susuhanan Pakubuwono I [yang memerintah Kraton Kertosuro 1705-1717]. Adapun RM Imam Soedjono buyut dari Sultan Hamengku Buwono I [memerintah Kraton Jogjakarta pada 1755-1892].
Di tempat ini selalu diadakan upacara ritual hari wafatnya Mbah Djoego menjelang hari Senen Pahing dan juga pada hari menjelang Legi, hari yang dipandang keramat oleh masyarakat Jawa Timur. Selain itu biasanya juga digelar ritual pertunjukan wayang kulit di pesaren Gunung Kawi ini. Tanggal wafatnya adalah 12 Sura dan menurut kalender Saka (Jawa/Aboge) ziarahnya dilakukan pada sore hari sebelumnya pada pukul 16.00 sedangkan selamatannya pada pukul 19.00. Tahun wafatnya adalah 1876.
Masuk ke area Pesarean Gunung Kawi, kita seperti berada di lokasi kota Tionghoa jaman dulu. Nuansa Tionghoa begitu kental di sekitar bangunan yang ada. Selain itu semua pelayan Pesarean Gunung Kawi juga mengenakan adat pakaian jawa. Semakin menambah suasana yang khas jika kita berada di sini.
This entry was posted
on Senin, 15 Desember 2008
at 23.03
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.